Kembali pada Mata Pencaharian Dahulu
Dua bulan terakhir, di sawit tempat kami tinggal ternyata banyak menyimpan hasil bumi yang memang banyak ditemui di Bangka Belitung, apa itu? yaaa, timah.
Ada sekelompok orang yang mungkin iseng pada awalnya untuk mencoba mencari timah di sekitar sawit tersebut. Padahal, sawit tersebut masih milik PT dan masih rutin memanen hasil dari buah sawit. Tetapi, setelah mencoba hari itu, ternyata timah yang dihasilkan sangatlah banyak. Oleh karena itu, sampai dengan hari ini masih banyak orang yang jauh-jauh hanya untuk mencari timah. Karena memang untuk sekarang harga timah sangat wow sekali, satu kg timah dihargai dengan 200 ribu. Misalkan saja dalam sehari dapat 10 kg, maka akan banyak sekali hasil dari mencari timah. Tak heran banyak dari warga di Bangka Belitung, khususnya di Kecamatan Simpang Teritip itu jadi kaya mendadak karena timah dan harganya yang mahal.
Tempat timah di sawit ini pada awalnya mendapat larangan karena memang masih milik PT, namun pada akhirnya mendapat angin segar dari PT Timah Bangka Belitung. Oleh karena itu, untuk saat ini siapa pun bebas untuk mencari timah di sawit tersebut.
Melihat banyaknya antusias dari warga Simpang Teritip membuat orangtua saya juga ikut tergiur karena harga timah yang sedang mahal-mahalnya. Memang, untuk memulainya diperlukan modal karena harus membeli perlengkapan. Pada permulaan awal, mereka bisa dapat satu kg. Hasil kg terus bertambah hari demi hari dan juga bisa dikatakan konsisten sampai hari ini.
Mencari timah ini sebenarnya menjadi kerja sampingan bagi orangtua saya dan orang-orang yang bekerja di sawit. Karena saat pagi mereka kerja di sawit, tetapi saat sudah pulang mereka kembali bekerja untuk mencari timah. Bekerja setengah hari sudah cukup untuk mencari rupiah dalam memenuhi kebutuhan hidup. Karena kerja di sawit gajiannya satu bulan sekali, berbeda dengan mencari timah yang bisa gajian tiap hari saat timah sudah dijual.
Uniknya dari tambang timah ini tidak ada habisnya, walaupun timah merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Di Bangka Belitung bukan baru satu dua tahun saja dalam menambang timah, tetapi sudah sejak dahulu, sudah puluhan tahun. Karena pasti ada saja tempat dari timah ini. Dan harga timah yang mahal selalu menjadi penggoda bagi masyarakat.
Komentar
Posting Komentar