Kembali Bangkit

    Dalam hidup kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah dan kebahagiaan pula. Namun, dua hal itu tidak bisa kita dapatkan selalu, pastilah akan bergiliran. Kadang kala kita dihadapkan dengan masalah yang kita anggap kita tidak mampu untuk menghadapinya, padahal Allah memberikan masalah itu kepada kita karena kita mampu. Itu sudah jelas dalam Al-Quran, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah: 286). Dari ayat itu kita bisa tahu dan harus yakin bahwa ketika Allah memberi kita ujian berupa masalah, kita pasti bisa melewatinya dengan usaha yang kita lakukan.

    Sama halnya saat Allah memberikan kebahagian pada kita. Kita tidak boleh terlena begitu saja karena apa yang Allah beri kepada kita itu juga bagian dari cobaan yang Allah SWT. berikan. Allah ingin menguji seorang hamba dengan kebahagian yang telah diberikan atau berupa kekayaan, tujuannya adalah ingin melihat seberapa bersyukurnya orang itu atau justru kekayaannya tidak digunakan dengan semestinya. Jika orang itu lebih banyak menghamburkan uangnya dan tidak pernah bersyukur, maka bisa jadi Allah ambil semua apa yang telah ia punya. Setelah itu, kondisi akan sama seperti pertama tadi, di mana orang tersebut akan dihadapkan dengan masalah.

    Dalam kondisi seperti itu, kita sebagai manusia harus selalu ingat dan bersyukur bahwa kita telah diciptakan, diberi kebahagian, diberi masalah, dan banyak lagi pemberian Allah lainnya. Jika kita berada dalam kondisi yang menurut kita sulit sekali untuk menjalaninya, tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, kita perlu mengingat satu ayat tadi, bahwa Allah tidak memberi suatu masalah sesuai dengan batas kemampuan kita.

    Dua hal tadi saya rasakan saat kuliah. Akan ada ujian berupa tugas kuliah yang menumpuk, tetapi saya sendiri yakin bahwa saya bisa menyelesaikan tugas itu satu persatu. Saat tugas itu sudah terselesaikan semuanya, akan ada rasa bahagia yang saya rasakan. Mungkin itu yang dikatakan pepatah, "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".