Bersungguh - Sungguh
Bersungguh-sungguh artinya berusaha dengan sekuat-kuatnya (dengan segenap
hati, dengan sepenuh minat). Kalimat tersebut pasti sering kita dengar dari
teman kita atau siapa saja yang berucap tentang bersungguh-sungguh.
Dalam memulai pekerjaan, pembelajaran, membuat sesuatu, atau lainnya itu
haruslah dilakukan secara sungguh-sungguh. Di samping itu, kita juga jangan
lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. atas apa yang kita usahakan dan bersungguh-sungguhlah
dalam berdoa.
Dalam kitab Al Hakim, disebutkan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian enggan untuk berdoa.
Sesungguhnya seseorang tidak akan binasa bersama doa (saat ia berdoa).”
Al Auzai menceritakan dari Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah RA, Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh
dalam berdoa.”
Maksud dari bersungguh-sungguh dalam berdoa ialah tidak berhenti dari
doanya itu sebelum ada ijabah (jawaban) dari Allah SWT. hal itu sama dengan
bersungguh-sungguh dalam pekerjaan, pembelajaran, dan lainnya. Kita harus
konsisten, jangan berhenti dari usaha yang kita lakukan, lakukan terus-menerus
sampai usaha itu berbuah hasilnya.
Kita tidak akan menuai hasil, jika kita tidak berusaha. Karena jika kita
hanya berdoa tanpa usaha itu bohong. Sebaliknya, jika kita usaha tanpa adanya
doa itu sombong. Kata-kata tersebut mungkin yang paling sering didengar oleh
mereka yang berputus asa. Mereka putus asa karena dalam usaha atau dalam doanya
hanya menyertakan salah satu saja. Padahal, keduanya sama-sama penting.
Maksudnya adalah bersungguh-sungguh bukan hanya dari usaha saja,
bersungguh-sungguh bukan dari doa saja, tetapi bersungguh-sungguhlah dari usaha
dan doa.
Dalam kitab Ta’lim Muta’allim yang beberapa hari lalu Saya dengarkan, Saya
mendapatkan satu kata-kata. Ustadz Sadiduddin mengalunkan syair gubahan Imam
Syafi’i kepadaku, “Kesungguhan itu dapat mendekatkan sesuatu yang jauh dan
bisa membuka pintu yang terkunci.”
Gagal dalam usaha itu hal biasa, justru dari kegagalan itu kita harus
mencoba lagi sampai kegagalan itu menjadi kata berhasil. Dalam kitab Ta’lim
Muta’allim, Abu Thoyyib berkata, “Sungguh naif orang yang mampu berusaha,
tetapi tidak mau berusaha secara optimal.”
Banyak sekali kegagalan dalam memulai sesuatu, hal itu juga pernah
dirasakan oleh Thomas Alva Edison, ia melakukan lebih dari 9.000 percobaan
sebelum akhirnya menemukan bola lampu pijar. Bahkan pada saat menemukan bola
lampu pijar, dirinya mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Barulah pada
percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan bola lampu
pijar yang benar-benar menyala terang.
Hal itu menunjukkan betapa pentingnya bersungguh-sungguh dalam melakukan
usaha. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, itulah kata pepatah. Kita
jangan cepat lelah dalam usaha. Segala usaha itu harus ada jerih payah jika
ingin mendapatkan hasilnya. Semangatlah dalam berjuang.
Komentar
Posting Komentar